Industri ekspor live seafood atau seafood hidup adalah salah satu sektor yang terus berkembang pesat, terutama di negara maritim seperti Indonesia. Dengan kekayaan laut yang melimpah, Indonesia punya potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam pasar ekspor seafood hidup ke berbagai negara, seperti Tiongkok, Jepang, Singapura, dan Hong Kong.

Namun, menggeluti bisnis ekspor seafood hidup tentu bukan perkara mudah. Kamu tidak hanya harus paham soal jenis seafood yang diminati pasar internasional, tetapi juga tentang bagaimana cara menjaga kualitas dan kelangsungan hidup seafood selama proses pengiriman.

Nah, di artikel ini kami akan mengajak kamu untuk lebih mengenal dunia ekspor live seafood dan membagikan beberapa tips penting dalam proses pengirimannya. Yuk, simak!

Apa Itu Live Seafood?

Live seafood adalah komoditas hasil laut yang dikirim dalam keadaan hidup ke pasar tujuan. Jenis seafood ini biasanya memiliki nilai jual yang lebih tinggi karena kesegarannya sangat menentukan cita rasa dan kualitas saat dikonsumsi.

Beberapa contoh live seafood yang populer untuk diekspor antara lain:

• Lobster air laut

• Kepiting bakau (mud crab)

• Kerang, tiram, dan abalon

• Kerapu, napoleon, dan ikan hidup lainnya

Pasar ekspor seafood hidup sangat selektif. Negara-negara tujuan biasanya menginginkan standar tinggi mulai dari asal tangkapan, metode penanganan, hingga logistik yang digunakan.

Tantangan Ekspor Seafood Hidup

Salah satu tantangan utama dalam ekspor live seafood adalah memastikan bahwa hewan laut tersebut tetap hidup dan sehat hingga sampai ke tangan konsumen di luar negeri. Hal ini tidak mudah, karena kamu harus menghadapi banyak faktor, seperti:

• Perubahan suhu

• Kualitas air

• Lama waktu pengiriman

• Penanganan saat transit

Jika satu saja dari faktor tersebut terganggu, maka risiko kematian seafood akan meningkat, dan tentu saja hal ini bisa menyebabkan kerugian besar.

Tips Kirim Seafood Hidup Agar Tetap Segar dan Aman

Berikut beberapa tips penting yang bisa kamu terapkan dalam pengiriman seafood hidup ke luar negeri:

1. Pilih Jenis Seafood yang Tahan Lama

Tidak semua jenis seafood cocok untuk diekspor hidup-hidup. Beberapa spesies lebih tahan terhadap stres dan perubahan lingkungan, seperti kepiting bakau dan lobster. Pastikan kamu memilih jenis yang memang sudah terbukti bisa bertahan selama perjalanan panjang.

2. Gunakan Sistem Transportasi Khusus

Untuk pengiriman live seafood, kamu perlu sistem transportasi yang mendukung kelangsungan hidup hewan laut tersebut. Biasanya menggunakan kontainer berpendingin dengan sistem aerasi atau sirkulasi air laut, atau dalam beberapa kasus, memakai kemasan individual yang berisi oksigen murni.

3. Perhatikan Kualitas Air dan Suhu

Suhu air yang ideal harus dijaga sepanjang perjalanan, biasanya antara 10–18°C tergantung jenis seafood-nya. Pastikan juga air memiliki pH, salinitas, dan kadar oksigen yang sesuai agar seafood tidak stres.

4. Packing yang Aman dan Efisien

Kemasan harus kokoh, tahan bocor, dan memungkinkan pertukaran udara (jika diperlukan). Kamu juga bisa menggunakan es gel, foam box, atau kemasan khusus yang bisa menjaga suhu tetap stabil selama pengiriman.

5. Gunakan Jasa Ekspedisi Profesional

Pilih jasa ekspedisi yang memang sudah berpengalaman dalam pengiriman seafood hidup. Biasanya mereka punya sistem dan fasilitas yang lengkap, serta bisa membantu kamu dalam pengurusan dokumen ekspor.

Potensi Pasar Ekspor Live Seafood

Pasar live seafood dunia terus menunjukkan tren positif. Permintaan dari negara-negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Singapura terus meningkat, apalagi untuk jenis seafood premium seperti lobster mutiara dan kerapu macan.

Kamu bisa memanfaatkan peluang ini dengan membangun jaringan supplier yang andal di daerah pesisir Indonesia, lalu menjalin kerja sama dengan buyer luar negeri atau mengikuti pameran internasional produk perikanan.

Ekspor live seafood adalah peluang bisnis yang menjanjikan, tapi juga menantang. Dibutuhkan pengetahuan teknis, peralatan memadai, dan jaringan logistik yang kuat. Namun jika kamu mampu mengelola semua aspek dengan baik, potensi keuntungannya sangat besar.